Pengertian jaringan telepon
Jaringan telepon secara tradisional dibangun sebagai sistem yang berbentuk hirarki. Pelanggan dihubungkan ke suatu switch atau sentral lokal. Bagian dari jaringan ini disebut disebut jaringan akses. Switch pelanggan dihubungkan ke suatu sentral lokal utama yang kemudian dihubungkan dengan sentral transit. Sentral transit umumnya dihubungkan dengan struktur mesh. (Gambar 1). Koneksi ini antar sentral transit disebut jaringan transit hirarki. Kemudian ada hubungan antara dua sentral lokal yang berasal dari sentral transit yang berbeda.
Tiga struktur dasar jaringan : mesh diaplikasikan untuk sejumlah kecil sentral besar (bagian atas
dari hirarki). Star untuk sejumlah besar sentral kecil (bagian bawah dari hirarhi).
Hubungan antara dua pelanggan dari sentral transit yang berbeda biasanya melalui
sentral-sentral berikut :
Pelanggan→Sentral lokal→Sentral transit→Sentral transit→Sentral lokal→Pelanggan
Kelompok trunk transit adalah sistem transmisi analog atau digital, dan peralatan multipleksing seringkali digunakan. Untuk sistem analaog, 12 kanal masing-masing 3 KHz membentuk orde pertama sistem multipleks frekuensi, sedangkan dalam sistem digital, 32 kanal digital masing-masing dengan kecepatan 64 Kbps membentuk orde pertama sistem PCM 2,048 Mbps. 64 Kbps diperoleh dari sampling sinyal analog dengan kecepatan 8 KHz dan ketelitian amplitudo 8 bit. Dua dari 32 kanal dalam sistem PCM
digunakan untuk pensinyalan dan kontrol.
Gambar 2. Dalam jaringan telekomunikasi semua sentral biasanya diatur dalam hirarki tiga tingkat. Sentral
lokal atau sentral pelanggan (L), dimana pelanggan terhubung, dihubungkan dengan sentral utama (T),
yang kemudian dihubungkan dengan sentral antar kota (I). Sentral antar kota dihubungkan dengan jaringan
mesh.
Untuk kehandalan dan keamanan, biasanya ada paling tidak dua jalur tak langsung antara dua sentral dan strateginya adalah memilih koneksi paling murah terlebih dahulu. Hirarki ini bisa digabungkan menjadi dua tingkat. Tingkat/level bagian atas adalah sentral transit yang terhubung secara mesh sedangkan sentral lokal terhubung ke dua atau tiga sentral transit yang berbeda demi kehandalan dan keamanan.
Sebelum dua pelanggan berkomunikasi, suatu hubungan dua arah (full duplex) harus dibentuk dulu, dan hubungan ini dipertahankan selama komunikasi berlangsung. Sifat ini mengacu pada bahwa jaringan telepon adalah berorientasi koneksi (connection
oriented). Suatu jaringan yang mengaplikasikan line-switchingat au circuit- switching
adalah connection oriented.
Tujuan perencanaan jaringan
Dalam ilmu perencanaan jaringan, tujuannya adalah untuk mengoptimalkan struktur jaringan pe-rute-an trafik dibawah pertimbangan permintaan trafik, layanan, kehandalan dsb. Topologi jaringan
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan pembicaraan antar pelanggan telepon yang pada umumnya menggunakan kabel. Macam-macam topologi jaringan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Topologi Bus
Topologi ini merupakan suatu bentuk jaringan dengan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat node-node (hubungan telepon ke pelanggan). Sinyal dalam kabel dengan topologi ini dilewati dalam satu arah sehingga memungkinkan terjadinya crosstalk.
Sistem ini tidak bisa digunakan untuk komunikasi suara karena tidak mengijinkan adanya komunikasi dua arah. Tapi sistem seperti ini masih bisa dipergunakan intuk komunikasi data, dimana jaringan bus atau jaringan ring sebagai saluran bersama bisa mentransmisikan data dengan kecepatan jauh lebih tinggi dibandingkan terminal individual.
2. Topologi Ring
Topologi jaringan ini berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Sinyal
mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya crosstalk.
Sistem ini tidak bisa digunakan untuk komunikasi suara karena tidak mengijinkan adanya komunikasi dua arah. Tapi sistem seperti ini masih bisa dipergunakan intuk komunikasi data, dimana jaringan bus atau jaringan ring sebagai saluran bersama bisa mentransmisikan data dengan kecepatan jauh lebih tinggi dibandingkan terminal individual.
3. Topologi Star
Karakteristik dari topologi ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salahsatu segmen kabel terputus maka jaringan yang lain tidak ikut terputus.
Untuk telephoni, komunikasi dua arah diperlukan antar terminal pelanggan, dan harus memungkinkan untuk melakukan banyak komunikasi secara serempak. Layanan seperti ini bisa disediakan dengan menghubungkan terminal pelanggan ke suatu sentral switching (telephone exchange), yang menghubungkan masing-masing pelanggan. Jaringan semacam ini ditunjukkan pada gambar 3 (d) yang disebut topologi jaringan star. Saluran yang diperlukan berkurang dari N= ½ (n-1)n menjadi N =n. Jadi, jika n besar, biaya penyediaan sentral akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya penyediaan saluran.
4. Topologi Tree
Topologi ini bekerja berdasarkan tingkatan yang dalam artian bahwa setiap station memiliki kedudukan yang berbeda. Sehingga dalam topologi ini station yang kedudukannya lebih tinggi menguasai station dibawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung pada station yang kedudukannya lebih tinggi (hierachical topology) dan kedudukan station yang sama disebut peer topology.
5. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antarsentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1) dimana n=jumlah sentral. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal.
Topologi mesh ini merupakan teknologi khusus ( ad hook ) yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistemnya yang rumit, namun dengan teknologi wireless topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan ( karena dapat dipastikan pemasangan kabel tidak terlalu rumit).
Gambar 3. Konfigurasi jaringan
(a) Mesh ; (b) Bus ; (c) Ring ; (d) Star ; (e) Tree
Pensinyalan telepon
Pensinyalan telepon berfungsi untuk:
1. mengendalikan dan menghubungkan seseorang pelanggan dengan sentral, dan
fasilitas transmisi sehingga suatu fungsi jaringan yang lengkap dapat disediakan.
2. mendefinisikan interkoneksi antar seorang pelangggan dan sebuah sentral, sentral
yang satu dengan sentral yang lainnya.
Jenis signaling dan fungsinya:
1. pembangunan/ pengawalan panggilan (call originating)
- mendeteksi datangnya panggilan dari seorang pelanggan
- menyiapkan penerimaan pulsa pilih-pilh
- bila terdeteksi oleh sentral, panggilan yang datang diprioritaskan
2. pembebasan (clear forward)
- mengirimkan sinyal untuk melepaskan sirkit pelanggan di sentral yang
melepaskan semua penyambungan di cross point (kanal bicara)
- clear forward pada saluran trunk, melepaskan seluruh penyambungan
trunk
3. jawaban atas panggilan (call answer)
- memberitahu pemanggil bahwa pelanggan tujuan siap untuk bicara
- memberitahu sentral bahwa perhitungan pulsa bisa dimulai (handset sudah
diangkat oleh tujuan)
4. pengebelan (ringer)
- memberitahu pelanggan tujuan bahwa ada panggilan yang masuk (asalkan
pelanggan tujuan bebas)
- kepada pemanggil, sentral mengirimkan nada panggil kembali (ring back
tone)
5. nada sibuk (busy tone)
memberitahukan bahwa sirkit pelanggan atau trunk sedang sibuk atau pelanggan
tujuan sedang sibuk
6. nada pilih (dialing tone)
memberitahukan pemanggil bahwa sentral telah siap menerima serangkaian pulsa-
pulsa pilih (dial pulse) dari pemanggil
7. pulsa pilih (dialing pulse/ address signal)
- dikirimkan dari sentral pemanggil ke sentral teretentu untuk menentukan
pelanggan tujuan
- sentral akan menunggu sampai selang waktu tertentu untuk meyakinkan
bahwa pemutaran nomor oleh pelanggan telah selesai
8. sinyal / pulsa metering
sinyal yang menggerakkan meter pulsa saat hubungan berlangsung
Pengertian sirkuit switching
Penemuan telepon memperkenalkan suatu kebutuhan baru : komunikasi dua arah
real-time. Message switching tidak bisa memenuhi kriteria ini karena adanya delay.
Adalah perlu untuk menghubungkan lintasan dari telepon yang memanggil ke telepon yang dipanggil dan mempertahankan hubungan ini dalam periode waktu panggil. Sistem seperti ini disebut dengan sistem Circuit Switching. Sirkuit switching pada umumnya digunakan dalam komunikasi suara namun dapat juga digunakan dalam pengiriman data. Pada dasarnya komunikasi pada sirkuit switching selalu connection oriented, kapasitas digunakan selama koneksi berlangsung, dan koneksi dapat bersifat analog atau digital.
Dalam sistem circuit switching, jika lintasan keluar dari suatu switch telah dipergunakan, maka suatu penggilan baru tidak bisa dilakukan. Panggilan ini tidak bisa disimpan seperti dalam message switching, tapi hilang. Circuit switching adalah contoh dari sistem panggilan hilang ( lost-call systems).
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Sobat Akhirnya Tau! beri komentar,
karena komentar sobat semua sangat berarti buat blog ini :)