Minimnya Tempat Pembuangan, Pangkalan Kerinci Bau Busuk

Tweet

Ibu Kota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci, saat ini dalam kondisi krisis pentalitas pembersih. Pasalnya, sejumlah kawasan tampak berserakan sampah-sampah rumah tangga yang selalu membuat daerah ini bau busuk, terlebih ketika hujan mentadangkan banjir.

Kondisi tersebut menurut sejumlah kalangan, diakibatkan minimnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Misalnya saja, tumpukan sampah yang berada di Jalan Pemda di sisi jalan samping Gang Muslim.

Hampir seluruh warga yang tinggal di sepanjang jalan tersebut membuang sampah di tempat ini sehingga membuat tumpukan sampah meluber hingga ke badan jalan. Apalagi jika hari libur tiba atau Sabtu, maka bisa dipastikan sampah yang baru diangkut hari Senin-nya sudah berserakan sampai ke tengah jalan.

Kondisi ini dibenarkan oleh salah seorang warga Jalan

Pemda, Suhardi (35) pada media ini, Minggu (8/9). Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan karena bak sampah yang tidak seberapa besar itu digunakan untuk menampung sejumlah sampah warga dari berbagai penjuru kota mengingat minimnya tempat pembuangan sampah di Pangkalan Kerinci.

"Abang bisa liat sendirikan tumpukan sampah ini sangat tidak enak dipandang dan mengeluarkan bau busuk. Tumpukan ini diakibatkan sehari atau sampai dua hari tidak diangkut oleh truk pengangkut sampah. Kita berharap kepada Pemerintah agar kondisi ini jangan dianggap enteng. Semestinya, tempat pembuangan sampah harus diperbanyak dan bisa dibuka tutup sehingga bau busuknya tidak keluar," bebernya.

Sebelumnya, saat hal ini dikonfirmasi ke Lurah Pangkalan Kerinci Kota Dhias Irlian, beberapa waktu lalu, membenarkan adanya penumpukan sampahdi sejumlah TPS yang ada, begitu juga banyaknya sampah-sampah yang dibuang ke parit-parit kota. Kondisi ini sungguh tidak enak dipandang mata.

"Keluhan warga terkait minimnya TPS mungkin bisa berkoordinasi dengan pihak Kecamatan karena sudah ada bantuan dari BLH sebanyak 235tong yang siap didistribusikan ke berbagai tempat. Kita berharap masyarakat kembali giat bergotong–royong, minimal seminggu sekali untuk membersihkan lingkungan dari tumpukan sampah terutama sekali tidak membuang sampah di sembarang tempat," ujarnya seraya mengatakan bahwa pihaknya juga meminta kepada pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di depan ruko agar dapat membersihkan kembalisampah-sampah setelah tutup.(ilm)

- See more at: http://www.goriau.com/berita/lingkungan/minim-tempat-pembuangan-pangkalan-kerinci-bau-busuk.html#sthash.GZjUZMvl.dpuf