Seorang kiai terjaring operasi Zebra Lodaya di Karawang, Jawa Barat. Sang kiai bersorban itu ditilang polisi karena tidak mengenakan helm ketika mengendarai motor di jalan raya. Ketika disetop polisi, diketahui kiai tersebut juga tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM).
Namun kiai tersebut tidak terima ditilang polisi. Ia malah marah-marah dan mencaci-maki para polisi yang menilangnya. Ia bahkan menantang Kapolri memanggil dia. Lihat di tautan video ini.
Sang kiai mengatakan, sorban yang ia kenakan di kepala lebih aman daripada helm. “Saya pakai (sorban) ini keliling Indonesia, tidak pernah pakai helm. Saya lebih aman pakai ini (sorban). Biar saya mati pakai ini,” teriak dia kepada sejumlah polisi di sekelilingnya.
Polisi yang mencoba menenangkan dan meredam amarah sang kiai pun harus gigit jari. Kiai itu justru makin marah. “Kalian (polisi) memang tidak ada harganya. Di seluruh Indonesia, SIM dijual. Saya ulama dan saya memang marah. Kalian anggap saya teroris. Seenaknya saja tiba-tiba langsung tilang saya,” kata dia.
Sang kiai mengatakan, anaknya pun pernah ditilang polisi, tapi tidak disidangkan seperti seharusnya. “Saya punya buktinya, tahu tidak? Saya tunggu Kapolri panggil saya. Akan saya ceritakan semua. Saya tidak terima bangsa ini rusak. Kalian (polisi) seenaknya semua,” teriak dia lagi.
Di ujung kekesalannya, kiai itu bahkan mengatakan ingin mengebom saja para polisi itu. “Ya Allah, kalau kalian bukan orang Islam sudah saya bom. Tapi saya tidak berani mengebom orang Islam,” kata dia sambil berlalu dengan motornya.
Video amukan kiai ini diunggah di YouTube pada 5 Desember 2013 dan hingga hari ini, Minggu 9 Desember 2013, terus diklik oleh pengguna situs itu. (sj)
Namun kiai tersebut tidak terima ditilang polisi. Ia malah marah-marah dan mencaci-maki para polisi yang menilangnya. Ia bahkan menantang Kapolri memanggil dia. Lihat di tautan video ini.
Sang kiai mengatakan, sorban yang ia kenakan di kepala lebih aman daripada helm. “Saya pakai (sorban) ini keliling Indonesia, tidak pernah pakai helm. Saya lebih aman pakai ini (sorban). Biar saya mati pakai ini,” teriak dia kepada sejumlah polisi di sekelilingnya.
Polisi yang mencoba menenangkan dan meredam amarah sang kiai pun harus gigit jari. Kiai itu justru makin marah. “Kalian (polisi) memang tidak ada harganya. Di seluruh Indonesia, SIM dijual. Saya ulama dan saya memang marah. Kalian anggap saya teroris. Seenaknya saja tiba-tiba langsung tilang saya,” kata dia.
Sang kiai mengatakan, anaknya pun pernah ditilang polisi, tapi tidak disidangkan seperti seharusnya. “Saya punya buktinya, tahu tidak? Saya tunggu Kapolri panggil saya. Akan saya ceritakan semua. Saya tidak terima bangsa ini rusak. Kalian (polisi) seenaknya semua,” teriak dia lagi.
Di ujung kekesalannya, kiai itu bahkan mengatakan ingin mengebom saja para polisi itu. “Ya Allah, kalau kalian bukan orang Islam sudah saya bom. Tapi saya tidak berani mengebom orang Islam,” kata dia sambil berlalu dengan motornya.
Video amukan kiai ini diunggah di YouTube pada 5 Desember 2013 dan hingga hari ini, Minggu 9 Desember 2013, terus diklik oleh pengguna situs itu. (sj)
Sumber : vivaNews
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Sobat Akhirnya Tau! beri komentar,
karena komentar sobat semua sangat berarti buat blog ini :)